1.  Kompetensi Inti (KI)
KI-2  Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli dan 
percaya  diri dalam  berinteraksi
 dengan keluarga, teman,  guru dan tetangganya.
KI-3  Memahami   
 pengetahuan   faktual    dengan   cara    mengamati
[mendengar,  melihat,  membaca]   dan  menanya  
berdasarkan   rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah.
KI-4  Menyajikan   pengetahuan   faktual   dalam  
 bahasa  
 yang    jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Catatan:
Dalam
RPP KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4 dicantumkan.
2.  Kompetensi Dasar (KD)
2.6     Memiliki
 perilaku   tawadu,   ikhlas
 dan   tanggungjawab   sebagai implementasi  dari pemahaman sifat Allah qiyamuhu binafsihi, wahdaniyat, qudrah dan
iradah.
3.3     Mengetahui
hadis yang terkait dengan perilaku mandiri, percaya diri
dan tanggung jawab.
4.3     Mencontohkan perilaku mandiri, percaya
 diri dan tanggung jawab sebagai
implementasi  hadis.
3.  Tujuan Pembelajaran
2.6.1  Memiliki sikap tanggung jawab.
2.6.2  Membiasakan hidup tanggung jawab.
3.3.1  Menyebutkan arti
tanggung jawab dengan benar.
3.3.2  Menjelaskan pesan hadis yang terkait dengan sikap tanggung jawab dengan benar.
4.3.1  Menunjukkan sikap tanggung jawab dengan benar.
            4.3.2  Mencontohkan sikap tanggung jawab dengan benar.
             4.3.3  Mendemonstrasikan sikap tanggung jawab dengan benar.
4.  Pengembangan Materi
TANGGUNG JAWAB
Setiapoh orang harus memiliki sikap mental bertanggung jawab. Paling tidak bertanggung jawab atas seluruh perbuatannya sendiri. Jika seseorang berbuat sesuatu, maka ia dapat menjelaskan alasan mengapa ia mengerjakan perbuatan itu dan bersedia menanggung akibat perbuatannya itu. Misalnya seseorang melempar bungkus makanan ke tong sampah tetapi meleset dan jatuh ke lantai yang bersih mengkilat. Ia tidak boleh bersikap mendiamkannya atau pura-pura tidak tahu. Bagaimana jika bungkus makanan itu mengganggu pemandangan dan kebersihan umum? Orang akan mencari pelaku dan memintai pertanggungjawabannya.
Setiapoh orang harus memiliki sikap mental bertanggung jawab. Paling tidak bertanggung jawab atas seluruh perbuatannya sendiri. Jika seseorang berbuat sesuatu, maka ia dapat menjelaskan alasan mengapa ia mengerjakan perbuatan itu dan bersedia menanggung akibat perbuatannya itu. Misalnya seseorang melempar bungkus makanan ke tong sampah tetapi meleset dan jatuh ke lantai yang bersih mengkilat. Ia tidak boleh bersikap mendiamkannya atau pura-pura tidak tahu. Bagaimana jika bungkus makanan itu mengganggu pemandangan dan kebersihan umum? Orang akan mencari pelaku dan memintai pertanggungjawabannya.
Misalnya
orang  bertanya: “Mengapa kamu membuang sampah
sembarangan?”
Pelaku menjawab: “Tadi sudah di tong sampah
tapi mungkin terkena angin
atau  tadi bak sampah  kepenuhan”. (padahal  tong  sampah  masih kosong dan tidak ditemukan
 banyak angin).
Orang  bertanya:
 “Lalu kenapa  tidak  segera
 kau ambil dan  taruh  secara
benar?”
Pelaku menjawab: “Saya tidak
melihatnya”, (padahal
 ia tahu  tetapi
 malas melakukan).
Orang  lain  berkata:
 “Kalau  begitu   lakukan
 sekarang!
 Ambil sapu
 dan bersihkan lantainya. Masukkan sampah ke dalam tongnya!”
Dialog sederhana antara pembuang
sampah dan penanya, menggambarkan topik tanggung jawab antara seseorang yang melakukan perbuatan dengan
orang  yang  menuntut tanggung
jawab. Seharusnya,  pelaku
 pembuang sampah  berbicara  jujur bahwa  ia memang bersalah
 karena  membiarkan sampahnya berserakan. Seandainya ia meminta maaf (karena teledor),
tidak berbohong (mengarang cerita sampahnya tertiup
 angin), lalu mengambil
sapu dan membersihkan maka berarti ia orang 
yang bertanggungjawab. Namun jika ia berbohong, mengarang cerita, serta tidak mau membersihkan
lantai maka itulah ciri-ciri orang yang tidak bertanggung
jawab.
Orang yang bertanggung jawab akan dipuji orang
 lain. Namun jika tidak bertanggung
jawab maka akan dibenci orang.
Tanggung jawab artinya bersungguh-sungguh
dalam melaksanakan  tugas
dan bersedia menerima akibat dari apa yang telah diperbuatnya.
Menjadi hamba  Allah
Swt. kita harus bertanggung jawab dengan melaksanakan tugas-tugas yang telah diberikan Allah Swt. kepada kita. Jika kita tidak beribadah,
 tidak berbuat baik sesuai petunjuk Allah Swt. maka di akhirat nanti Allah Swt. akan memintai pertanggungjawaban kita.
Tanggung jawab terhadap diri sendiri antara  lain
menjaga  kesehatan dan
giat belajar. Tanggung jawab terhadap orangtua antara lain berbakti,
taat, patuh
 dan bersikap santun. Tanggung jawab terhadap lingkungan  antara lain menjaga
kebersihan lingkungan rumah, sekolah
dan alam sekitar.
Rosululloh bersabda: “Setiap kamu adalah
pemimpin. Dan setiap pemimpin akan dimintai
pertanggungjawaban atas kepemimpinannya”.

Komentar
Posting Komentar