selasa 26 Septgember 2023 Pendidikan agama Islam

 Q.s Al Baqoroh :183

PAI KELAS 5 PELAJARAN 4 : 

BULAN RAMADAN YANG INDAH

PAI Kelas 5 Pelajaran 4 : Bulan Ramadan yang Indah – Agar dalam belajar kita mendapatkan keberkahan dari Allah Swt., mari kita membaca Q.S. al-Baqarah ayat 183. Mulailah dengan membaca ta’awwuż dan basmalah.

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.

“Kutiba” berarti diwajibkan. Wajib bagi orang-orang yang beriman berpuasa. Wajib artinya jika dikerjakan mendapat pahala, dan jika ditinggalkan berdosa.

PUASA DI BULAN RAMADAN

Di dalam Q.S. al-Baqarah/2: 183, Allah Swt. telah menjanjikan bagi orang yang berpuasa dengan baik akan mendapatkan predikat “takwa”. Apa yang di maksud dengan takwa? Takwa ialah melakukan semua perintah Allah Swt. dan menghindari semua larangan-Nya. Orang yang sungguh-sungguh bertakwa hidupnya tenteram dan bahagia, kemudian di akhirat kelak akan memperoleh taman surga yang sangat indah dan bahagia selama-lamanya.

Puasa dalam bahasa Arab disebut syaum atau siyam, artinya menahan diri dari segala sesuatu, seperti menahan makan, minum, nafsu, dan menahan berbicara yang tidak bermanfaat. Sedangkan puasa menurut ajaran agama Islam artinya menahan diri dari hal-hal yang membatalkannya sejak terbit fajar sampai terbenam matahari, dengan niat dan beberapa syarat. Apabila ketentuan-ketentuan tersebut dapat dipenuhi, puasa seseorang dapat memberi manfaat dan pasti memperoleh predikat takwa.

Syarat wajib puasa, artinya apabila syarat-syarat ini terdapat pada diri seseorang, maka orang tersebut wajib berpuasa, yaitu:

  1. Berakal sehat. Orang gila/hilang akal tidak wajib berpuasa.
  2. Balig atau dewasa. Anak-anak yang belum balig tidak wajib berpuasa.
  3. Kuat berpuasa. Orang yang lemah fisik tidak wajib berpuasa. Misalnya lemah karena tua boleh tidak puasa tetapi menggantinya dengan fidyah. Demikian juga orang yang sedang sakit boleh tidak puasa tetapi wajib mengganti puasa dihari lain setelah sembuh.

Apakah fidyah itu? Fidyah adalah denda sebagai ganti bagi orang yang tidak mampu melakukan puasa. Caranya adalah memberi makan setiap hari (sejumlah hari di mana orang yang bersangkutan tidak berpuasa) kepada orang yang fakir atau miskin. Banyaknya satu mud. Satu mud adalah ukuran berat 626 gram. Fidyah bisa berupa beras atau makanan pokok yang mengenyangkan.

Syarat sah puasa, artinya apabila syarat ini terdapat pada seseorang maka puasanya sah, yaitu sebagai berikut.

  1. Islam, orang yang tidak beragama Islam tidak sah berpuasa.
  2. Berakal, orang yang tidak berakal (gila) atau orang yang dalam keadaan mabuk tidak sah berpuasa.
  3. Mumayyiz/Tamyiz, yaitu cerdas dan dapat membedakan antara yang baik dan buruk.
  4. Suci dari haid bagi wanita. Orang yang haid tidak sah berpuasa. Adapun nifas adalah kondisi setelah seorang ibu melahirkan. Mereka juga tidak sah berpuasa.
  5. Dalam waktu yang diperbolehkan berpuasa. Kita dilarang berpuasa pada dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), dan hari Tasyriq, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 bulan Haji.

Rukun puasa ada dua.

Pertama, berniat, yaitu menyengaja puasa Ramadan. Waktunya setelah matahari terbenam sampai sebelum terbit fajar shaddiq. Kedua, menahan dari segala yang dapat membatalkan puasa mulai dari terbit fajar shaddiq hingga terbenam matahari.

Hal yang Membatalkan Puasa

  1. Makan atau minum dengan sengaja.
  2. Muntah dengan sengaja
  3. Datang bulan/haid atau melahirkan
  4. Hilang akal/gila walaupun sebentar
  5. Murtad (keluar dari agama Islam).

Hal-hal yang Merusak Pahala Puasa

Apabila seseorang sedang berpuasa, lalu melakukan perbuatan tercela maka rusak atau berkurang pahala ibadah puasanya. Contoh perbuatan tercela: adalah berdusta, menghina, menghasut, memfitnah, berkata kotor, berkelahi atau bertengkar, dan sebagainya. Apabila seseorang sedang berpuasa tetapi melakukan perkelahian, maka puasanya tetap sah namun tidak mendapatkan pahala.


MEMPERBANYAK KEBAIKAN DI BULAN RAMADAN

Mari memperbanyak kebaikan di bulan Ramadan Karena Rasulullah saw. suka berbuat kebaikan. Berikut ini adalah contoh-contoh perbuatan baik yang selalu dilakukan beliau.

  1. Salat Tarawih Berjamaah Di Malam Hari Setelah Salat Isya.
  2. Tadārus al-Qur’ān
  3. Memperbanyak Sedekah

MANFAAT PUASA RAMADAN

Mari meraih manfaat ibadah puasa Ramadān. Manfaat orang yang berpuasa terutama puasa Ramadān sangat banyak, di antaranya hal-hal berikut.

  1. Ungkapan Rasa Syukur kepada Allah Swt.
  2. Melatih Kejujuran
  3. Menanamkan Rasa Kasih Sayang
  4. Sehat Jasmani dan Rohani
  5. Melatih Kesabaran (Pengendalian Diri)

Nah anak sholih dan sholihah untuk mengasah dan mengukur sejauh mana materi ini yang kalian fahami,kalia dapat mengerjakan soal latihan pada buku modul agama bab 4 ini.laihan soal romawi 1 dan 2 dan dikumpulkan setelah selesai yaa
baik anak-anak utk materi pada hai ini dicukupkan
abi akhiri wssalamualaikum wr wb

 

Komentar