Rabu 24 Januari Pendidikan Agama Islam

 



Assalamualaikum Warhmatullohi wabaro katuh.

Anak sholih sholihah,insha Alloh kita semua dalam keadaan sehat wal afiat yaa. nah kita masih melanjutkan materi Qs Al Maun.

 pada sesi ini kalian akan mempelajari cara menghfal da memahami makna surat al maun dengan benar.

Tujuan Pembelajaran ;

1. Siswa mampu menghafalkan Surat Al Maun dengan benar dan lancar.

2. Siswa dapat memahami makna yan terkandung dalam Qs Al Maun secara baik.

 BAik nak-anak sholih sholihah sekarang silakan kalian menyimak materi yang ada pada bloger ini.

B. Ayo, Menghafal Surat al-Ma’un

Ada banyak metode dalam menghafal, salah satunya adalah dengan membaca berulang-ulang atau meniru bacaan di video ini dari awal sampai kahir. Bacalah ayat di atas secara berulang-ulang sampai hafal. Silakan tirukan bacaan di video ini secara berulang-ulang sampai lancar.



D. Makna Kandungan Surat al-Ma’un

Bacalah ayat dan arti Surat al-Ma’un berikut dengan sungguh-sungguh. Allah Swt. mengawali surat ini dengan pertanyaan “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?” Pertanyaan itu dijawab sendiri oleh Allah Swt., seperti berikut.



Orang yang mendustakan agama itu mempunyai ciri sebagaimana berikut.

1. Orang yang menghardik anak yatim. Menghardik maksudnya membentak atau menyakiti fisik maupun perasaannya. Misalnya mengatakan kepada mereka “Hei anak yatim”.

2. Orang yang tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Kemudian Allah Swt. mengemukakan orang yang celaka, yaitu:

  1. Orang yang lalai dari shalatnya,
  2. Berbuat ria (mempertontonkan amal perbuatan baiknya kepada orang lain), dan
  3. Orang yang enggan (menolong dengan) memberikan bantuan barang berguna.

Sikap terpuji apa sajakah yang dapat diambil dari ayat di atas?

Sikap terpuji yang dapat diambil dari ayat di atas dan perlu kita amalkan ialah:

  • Mencintai dan menyayangi anak yatim. Misalnya kita berteman dengan baik, bertutur kata yang santun kepada mereka.
  • Menyayangi dan memberi makan orang-orang miskin. Sudah menjadi kewajiban bagi orang yang punya (kaya) membantu orang yang tak berpunya (miskin).
  • Shalat ditegakkan atau dilakukan tepat waktu. Apabila tiba waktu salat bersegeralah menunaikannya.
  • Hindari perbuatan riya’ yang mempertontonkan amal perbuatan baik.
  • Hendaklah memberi bantuan kepada orang yang membutuhkan. Mengapa? Karena manusia itu adalah makhluk sosial, satu dengan lainnya saling membutuhkan.

Komentar