Ikhlas adalah perbuatan hati, karena ikhlas itu ada di dalam hati. Misalnya kalau dikatakan “ikhlas bersedekah” artinya memberikan dengan hati bersih.
Ketika kita ikhlas membatu orang lain maka membantu dengan hati bersih tanpa mengharapkan sesuatu balasan atau imbalan.
Kata “ikhlas” sering juga dihubungkan dengan kalimat “karena Allah Swt.”. Bila kita membatu orang lain, di hatinya hanya ada semboyan “membantu adalah perintah Allah Swt.”.
Nah, bagaimana bila bekerja dan memperoleh gaji? Tidak selamanya berbuat atau bekerja yang mendapatkan imbalan atau bayaran dikatakan tidak ikhlas. Yang mendapatkan imbalan pun bisa disebut ikhlas.
Contoh, ketika seseorang diminta membantu pekerjaan dengan imbalan 50 ribu rupiah, berarti orang tersebut sudah ikhlas membantu dengan imbalan yang disepakati. Di situ tidak ada yang merasa dirugikan atau pun yang mendapat pujian.
Ikhlas merupakan buah dan intisari dari iman. Seseorang dianggap beragama dengan benar jika amal ibadahnya dilaksanakan dengan ikhlas.
Ikhlas Beramal karena Allah Swt.
Beramal yaitu melakukan perbuatan baik. Semua perbuatan baik yang dilakukan dengan ikhlas menurut ajaran Islam akan mendapat pahala. Taat kepada Allah Swt. pun harus dengan ikhlas.
Ciri –Ciri orang yang ikhlas antara lain sebagai berikut.
Beramal dengan sungguh-sungguh tanpa mengharapkan pujian dari manusia. Pujian bukan harapan kita meskipun ada orang yang memuji.
Beramal dengan tekun dan rajin semata-mata karena tindakan itu adalah perintah Allah Swt. Tentu ada yang memuji, tetapi pujian bukan tujuan.
Tidak memamerkan dan menceritakan amalnya kepada orang lain.
Tidak pernah mengeluh dalam melaksanakan tugas.
MARI IKHLAS BERAMAL
Ikhlas secara bahasa artinya bersih dari kotoran. Ikhlas secara istilah artinya memurnikan niat hanya untuk mencari ridho Allah SWT. Orang yang beramal dengan ikhlas disebut mukhlis. Dengan demikian beramal dengan ikhlas berarti melakukan semua kebaikan dengan satu tujuan yaitu mendapatkan ridho Allah SWT. Amal ibadah yang dilakukan dengan ikhlas akan mendapat pahala dari allah. Sebaliknya, amal ibadah yang dilakukan tanpa niat yang ikhlas akan menjadi sia-sia atau mubadzir. Lawan dari ikhlas adalah riya’. Riya’ adalah memperlihatkan kebaikan diri sendiri dihadapan orang lain dengan tujuan agar dipuji. Dengan kata lain riya’ disebut juga pencitraan.
Adapun ciri-ciri orang yang ikhlas beramal atara lain :
1. Berbuat baik tanpa mengharap pujian dari orang lain.
2. Konsisten berbuat baik walaupun tidak dilihat orang lain.
3. Tidak menceritakan amal sholihnya kepada orang lain.
4. Tidak pernah mengeluh dalam menjalankan kewajiban.
5. Tidak ada rasa terpaksa atau terbebani dalam beramal sholih.
6. Tidak ingin dipuji orang lain.
Adapun manfaat beramal dengan ikhlas antara lain :
1. Memperoleh kepuasaan dan ketenangan batin.
2. Dapat menjaga rutinitas dalam berbuat baik.
3. Merasa ringan melakukan amal sholeh.
Adapun cara menjaga keikhlasan dalam beramal antara lain :
1. Tidak kecewa bila kebaikannya tidak dihargai.
2. Berusaha tidak merasa bangga bila mendapat pujian.
3. Berlatih konsisten dalam berbuat baik saat tidak ada orang yang melihatnya.
4. Tidak memuji perbuatan baik yang dilakukan orang lain karena dapat menimbulkan riya’.
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar!
1. Apa yang dikamsud dengan beramal secara ikhlas?
2. Lawan dari ikhlas adalah riya’. Apa itu riya’?
3. Apa saja ciri-ciri orang yang ikhlas beramal? Sebutkan!
4. Apa saja manfaat yang kita dapatkan apabila beramal dengan ikhlas? Sebutkan!
5. Bagaimana cara menjaga keikhlasan dalam beramal sholih, sebutkan!
Komentar
Posting Komentar