Jumat, 23 Februari 2024 Pendidikan Agama Islam

  

PAI KELAS 5 PELAJARAN 8: MARI HIDUP SEDERHANA DAN IKHLAS

Salah satu kunci kebahagiaan adalah kesederhanaan dan keikhlasan. Oleh karena itu mari hidup sederhana dan ikhlas.

MARI HIDUP SEDERHANA

Bagaimanakah hidup sederhana itu? Menurut al-Qur’an, hidup sederhana adalah di antara berlebihan dan kikir.

Berlebihan artinya tidak wajar atau aneh-aneh, sedangkan kikir artinya terlampau hemat atau disebut juga pelit. Dalam menggunakan uang jajan dianjurkan agar tidak berlebihan dan tidak pula kikir.

Hidup sederhana bukan berarti harus miskin, atau tidak punya apa apa. Contoh sederhana misalnya makan bakso, antara makan dua mangkuk dengan seperempat mangkuk, maka yang dianggap sederhana dari itu adalah makan bakso satu mangkuk.

Apa keuntungan hidup sederhana?

Nabi Muhammad saw. teladan kita. Ketaatan dan kesederhanaan Nabi Muhammad saw. harus dicontoh dengan segenap kemampuan kita. Orang yang hidup sederhana bukan berarti orang miskin atau tidak punya.

Keuntungan sederhana antara lain seperti berikut.

  • Orang yang hidup sederhana berarti telah mengamalkan ajaran agama atau perintah Allah Swt., dan orang tersebut mendapat pahala.
  • Orang yang hidup sederhana berarti telah mampu melawan godaan setan yang mendorong hidup boros.
  • Orang yang hidup sederhana biasanya rendah hati, dan disenangi banyak orang.
  • Orang yang hidup sederhana tidak akan ditimpa penyakit resah-gelisah.
  • Orang yang hidup sederhana tidak akan pernah mengambil harta orang lain.

Semua orang bisa hidup sederhana, tergantung pada kemauannya. Mulailah dengan niat yang ikhlas untuk hidup sederhana, karena hidup sederhana adalah perintah Allah Swt. Mulailah dengan membiasakan makan-minum sederhana tidak berlebihan, menggunakan uang jajan secukupnya sesuai kebutuhan pokok saja, membeli pakaian tidak selalu mengikuti model, demikian seterusnya.


MARI IKHLAS BERAMAL

Apakah Ikhlas Itu?

Ikhlas maknanya bersih. Bersih dari kotoran.

Ikhlas adalah perbuatan hati, karena ikhlas itu ada di dalam hati. Misalnya kalau dikatakan “ikhlas bersedekah” artinya memberikan dengan hati bersih.

Ketika kita ikhlas membatu orang lain maka membantu dengan hati bersih tanpa mengharapkan sesuatu balasan atau imbalan.

Kata “ikhlas” sering juga dihubungkan dengan kalimat “karena Allah Swt.”. Bila kita membatu orang lain, di hatinya hanya ada semboyan “membantu adalah perintah Allah Swt.”.

Nah, bagaimana bila bekerja dan memperoleh gaji? Tidak selamanya berbuat atau bekerja yang mendapatkan imbalan atau bayaran dikatakan tidak ikhlas. Yang mendapatkan imbalan pun bisa disebut ikhlas.

Contoh, ketika seseorang diminta membantu pekerjaan dengan imbalan 50 ribu rupiah, berarti orang tersebut sudah ikhlas membantu dengan imbalan yang disepakati. Di situ tidak ada yang merasa dirugikan atau pun yang mendapat pujian.

Ikhlas merupakan buah dan intisari dari iman. Seseorang dianggap beragama dengan benar jika amal ibadahnya dilaksanakan dengan ikhlas.

Ikhlas Beramal karena Allah Swt.

Beramal yaitu melakukan perbuatan baik. Semua perbuatan baik yang dilakukan dengan ikhlas menurut ajaran Islam akan mendapat pahala. Taat kepada Allah Swt. pun harus dengan ikhlas.

Ciri –Ciri orang yang ikhlas antara lain sebagai berikut.

  1. Beramal dengan sungguh-sungguh tanpa mengharapkan pujian dari manusia. Pujian bukan harapan kita meskipun ada orang yang memuji.
  2. Beramal dengan tekun dan rajin semata-mata karena tindakan itu adalah perintah Allah Swt. Tentu ada yang memuji, tetapi pujian bukan tujuan.
  3. Tidak memamerkan dan menceritakan amalnya kepada orang lain.
  4. Tidak pernah mengeluh dalam melaksanakan tugas.


Komentar