Hari : Rabu 28 Agustus 2024
Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Materi : Mengenal lebih dekat Asmaul Husna ( Bab 2 )
Kelas : 5
Kegiatan : 1. Pemaparan ulang materi asmaul husna
2. Membuar kerajinan Kaligrafi secara berkelompok
Tujuan Pembelajaran :
1. Menjelaskan Makna Asmaul Husna Al Qowiyyu, Al Qoyym, Al Muhyi, Al Mumit, Al Baait's
2. Membuat Tulisan Indah Asmaul Husna (Kaligrafi) Al Qowiyyu, Al Qoyym, Al Muhyi, Al Mumit, Al Baait's
Assalamualaikum wr wb
Anak sholih dan sholihah insha Allah Kabar kalian sehat semuanya yaa,nah mari kit lnjutkan materi pembelajaran kita masih pada bab 2, namun pencapaiannya d da tujun pembelajaran di atas.
baik silakan kalian simk materi pembelajarannya dan video pembelajarannay juga yaa..
Allah SWT adalah Dzat Yang Maha Sempurna. Kesempurnaan Allah SWT tidak ada bandingannya. Oleh karena itu kita wajib memuliakan-Nya dengan cara mentaati segala yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang Allah SWT. Allah SWT memiliki 99 Asmaul Husna yang telah disebutkan dalam Al Qur'an. Untuk itu kita wajib mengamalkan Asmaul Husna dalam kehidupan sehari-hari.
Asmaul Husna artinya nama-nama Allah SWT yang indah. Asmaul Husna menunjukkan kesempurnaan Allah SWT. Asmaul Husna (jumlahnya 99) ini hanya dimiliki oleh Allah SWT. Memperlajari Asmaul Husna Allah SWT artinya belajar mengenal Allah SWT lebih dekat. Kita dianjurkan senantiasa menyebutnya dalam dzikir dan do'a. Di antara 99 Asmaul Husna akan kita pelajari empat yaitu Al Mumit, Al Hayyu, Al Qoyyum, dan Al Ahad.
a. Al Mumit (Yang Maha Mematikan)
Allah SWT berfirman dalam Surat Al Waqi'ah ayat 60
نَحْنُ قَدَّرْنَا بَيْنَكُمُ ٱلْمَوْتَ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوقِينَ
Arab-Latin : Naḥnu qaddarnā bainakumul-mauta wa mā naḥnu bimasbụqīn
Artinya: Kami telah menentukan kematian masing-masing kamu dan Kami tidak lemah (Q.S Al Waqi'ah : 60)
Kehidupan di dunia hanya sementara. Banyak cara yang bisa Allah SWT perbuat untuk mematikan makhluk ciptaan-Nya jika waktunya telah tiba. Hidup atau mati adalah kekuasaan Allah SWT. Contoh, banyak orang yang mengalami sakit berat, tapi Allah SWT masih berkehendak memberikan kesempatan untuk hidup. Sebaliknya orang tidak sakit, tiba-tiba saja meninggal dunia. Penyebabnya ada yang sakit jantung, terjatuh, kecelakaan, tenggelam, tertembak, dan sebagainya.
Seorang muslim yang sholeh, akan selalu ingat kepada Allah SWT. Dan ia tidak akan pernah merasa takut terhadap krmatian. Kematian bukanlah sesuatu yang ditakuti, akan tetapi kematian adalah tangga menuju kebahagiaan abadi.
b. Al Hayyu (Yang Maha Hidup),
mengandung arti bahwa Allah SWT hidup kekal selamanya dan Yang Memberi Hidup makhluk-Nya. Allah SWT menciptakan alam dan selurih isinya. Allah SWT telah memberikan nafas kehidupan serta anugerah dan karunia yang tidak terhitung banyaknya.
Firman Allah SWT dalam Al Qur'an Surat Al Furqon ayat 58
وَتَوَكَّلْ عَلَى ٱلْحَىِّ ٱلَّذِى لَا يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِۦ ۚ وَكَفَىٰ بِهِۦ بِذُنُوبِ عِبَادِهِۦ خَبِيرًا
Arab-Latin : Wa tawakkal 'alal-ḥayyillażī lā yamụtu wa sabbiḥ biḥamdih, wa kafā bihī biżunụbi 'ibādihī khabīrā
Artinya : Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup, yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya (Q.S Al Furqon : 58)
c. Al Qoyyum (Yang Maha Berdiri/Mandiri), mengandung arti Allah SWT itu berdiri sendiri untuk selama-lamanya. Allah SWT mengatur segala sesuatu hingga terlaksana secara sempurna dengan mandiri, tanpa tergantung kepada sesiapapun.
Firman Allah SWT dalam Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 255
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ
Arab-Latin : Allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi`iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min 'ilmihī illā bimā syā`, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm
Artinya : Allah Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidakmengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan dibelakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
c. Al Ahad (Yang Maha Esa), mengandung arti Allah SWT itu Esa. Allah SWT Maha Esa karena tidak terdiri atas bagian-bagian dan tidak berbilang. Esa dalam sifat-Nya karena tidak sama dengan makhluk-makhluknya. Dia Maha Tunggal, sehingga tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kerajaan-Nya.
Allah SWT berfirman dalam Al Qur'an Surat Al Ikhlas ayat 1-4
قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ
qul huwallāhu aḥad
1. Katakanlah (Muhammad) "Dialah Allah, Yang Maha Esa.
ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ
allāhuṣ-ṣamad
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
lam yalid wa lam yụlad
3. (Allah) tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ
wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad
وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ
wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad
4. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia
Asmaul Husna harus kita teladani dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah contoh perilaku yang mencerminkan Asmaul Husna :
-Al Mumit (Yang Maha Mematikan)
Manusia tidak bisa lari dari kematian. Kematian adalah tangga menuju kebahagiaan abadi. Bila kita ingin bahagia maka kita ikuti perintah AllahSWT dan Rasul-Nya. Misal, rajin sholat, rajin membaca Al Qur'an, rajin belajar, serta patuh dan hormat kepada orang tua dan guru.
-Al Hayyu (Yang Maha Hidup)
Tugas manusia adalah memelihara kehidupan dan mencari rezeki yang sudah disediakan oleh Allah SWT. Misal memelihara diri sendiri, yaitu dengan cara makan dan minum secara teratur, jangan berlebihan, dan selalu memelihara kebersihan agar tetap sehat. Sedangkan perilaku membantu kelangsungan hidup orang lain, misalnya bersedekah dengan cara memberi makan, minum, dan membantu kesehatan orang lain yang membutuhkannya.
-Al Qayyum (Yang Maha Berdiri/Mandiri)
Allah SWT memberikan pendidikan kepada manusia supaya hidup tidak selalu bergantung kepada orang lain. Hidup harus punya semangat mandiri dalam segala situasi dan kondisi. Misalnya, merapikan tempat tidur, menyiapkan peralatan sekolah, mencari sendiri pakaian sekolah, mengambil sendiri sarapan/makan untuk berangkat sekolah, dan sebagainya.
-Al Ahad (Yang Maha Esa)
Allah SWT mandiri tidak membutuhkan yang lainnya. Sifat ini memberi pelajaran kepada kita agar selalu mandiri tidak selalu bergantung kepada orang lain. Misalnya mandi, makan, berpakaian, mengerjakan PR, menyusun dan merapikan buku pelajaran di rumah dan sekolah.
Video pembelajaran :
Kesimpulannya :
Alhamduilah Semua siswa dapat memahami penjelasan mengenai matei Asmalhusna.dan dapat mengekspresikan melalaui sebuah tulisan yang indah
Komentar
Posting Komentar